BUPATI SUMBAWA BUKA SEMINAR NASIONAL PERBANKAN SYARIAH DI UNIVERSITAS SAMAWA

BUPATI SUMBAWA BUKA SEMINAR NASIONAL PERBANKAN SYARIAH DI UNIVERSITAS SAMAWA

15 October, 2019

Seminar Nasional yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM-FEM) Universitas Samawa bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Mataram, Bank NTB Syariah Cabang Sumbawa dan Bank Mandiri Syariah Cabang Pembantu Sumbawa digelar di Auditorium UNSA pada Selasa Pagi (15/10/2019). Turut hadir pada kegiatan tersebut, Bupati Sumbawa yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang SDA dan Aparatur, Kepala BI Perwakilan Mataram, Branch Manager Bank Mandiri Syariah Bali, Kepala Bank NTB Cabang Sumbawa selaku narasumber, Rektor Universitas Samawa beserta para peserta seminar.

Bupati Sumbawa, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang SDA dan Aparatur, Drs. Zainal Abidin, menjelaskan bahwa dalam sejarah perekonomian umat islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat islam sejak zaman Rasulullah SAW. Praktek-praktek seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis serta pengiriman uang telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Walaupun perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai, namun perbankan syariah adalah lembaga keuangan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam, dengan kata lain, operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.

Diungkapkan bahwa konsep perbankan syariah sangat sejalan dengan semangat kami Pemerintah daerah yang ingin membawa masyarakat Sumbawa menjadi masyarakat yang religius sesuai kultur budaya Sumbawa yang sangat Islami yaitu : “adat barenti ko syara’, syara’ barenti ko kitabullah”, yang tertuang dalam salah satu misi pembangunan daerah, yaitu : “mewujudkan masyarakat yang religius dan memelihara toleransi antar umat beragama”. Keberadaan bank yang berprinsip syariah selain bank konvensional di Kabupaten Sumbawa ini menjadi alternatif pilihan dan juga memberikan peluang bagi masyarakat kita yang ingin menerapkan nilai-nilai keislamannya dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi kita juga mengetahui bahwa masyarakat global mengenal pariwisata NTB dengan wisata halal. Tentunya perangkat yang mendukung brand tersebut juga harus tersedia, di antaranya bank dengan prinsip syariah.

Bupati berharap agar Bank Syariah bisa memperoleh peluang yang sama dengan lembaga perbankan lainnya dalam mengakses permodalan dan menunjang perekonomian daerah dan ada lompatan-lompatan kemajuan yang signifikan dalam menunjang lajunya roda perekonomian daerah serta dapat memberikan suntikan wawasan bagi kita semua tentang prospek lembaga perbankan syariah terutama dalam menggerakkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Sumbawa.

Rektor Universitas Samawa Dr. Syafruddin, SE., MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa bank adalah penunjang stabilitas ekonomi, penunjang pertumbuhan ekonomi dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. variasi variasi yang terjadi hari ini pada bank Kompensional dan bank syariah ini adalah brand – brand yang harus kita jawab. Semoga determinasinya mencapai 60 % keatas , artinya variasi ini bisa dibaca oleh masyarakat. tentu ada perbedaan nama, tugas dan produk dan itu diawasi semua oleh BI sebagai bank sentral yang menjadi pengendali jumlah uang beredar. Mahasiswa dan siswa harus tahu tentang perbankan kalau memang ingin eksis dan kompetitif di era 4.0 ini. Era digital dan internet ini lah yang dibutuhkan oleh para mahasiswa dan siswa untuk menjadi penyambung agen – agen pembangunan Nasional kedepan. Semoga pihak perbankan dan daerah mau mengoptimalkan kami dengan mengajak kami bekerja sama dalam beberapa program maupun yang lain yang sifatnya menjawab tantangan – tantangan yang terjadi pada era sekarang, dan kami siap untuk bekerja sama dengan baik.

Sebelumnya, ketua panitia, Agus Ja’fari Zukharo dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan seminar ini adalah untuk memberikan bekal dan pemahaman kepada mahasiswa dan siswa serta masyarakat untuk mengetahui prospek dan tantangan yang dihadapi perbankan syariah saat ini. Peserta seminar mencapai 300 orang yang terdiri dari mahasiswa/mahasiswi dari universitas yang ada di Sumbawa serta siswa / siswi yang berasal dari SMAN yang ada di dalam Sumbawa.

SUMBER : Siaran Pers Humas Setda Kabupaten Sumbawa

This post has 0 Comments

    Kirim Komentar