Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1436 H yang jatuh pada Sabtu, 25 Oktober 2014 Masehi, Pemerintah Kabupaten Sumbawa akan menggelar “Pagelaran Muharam Tana Samawa Tahun 2014” dengan agenda utama yaitu kegiatan Malala (Pembuatan Minyak Sumbawa) yang diikuti 24 orang sandro dari 24 Kecamatan se Kabupaten Sumbawa.
Seperti peringatan Tahun Baru Islam tahun lalu, peringatan kali ini juga akan dipusatkan di Lapangan Pahlawan Sumbawa. Beberapa parade budaya yang akan ditampilkan untuk memeriahkan Pagelaran Muharam tersebut antara lain Shalawat Badar, Nasyid dari SMAN 1 Sumbawa, Tarian Islami dari SMAN 2 Sumbawa, Ratib Massal dari Kecamatan Moyo Utara, Kasidah Taruna Serange (TASER), Kasidah Ken Dedes dari Kecamatan Empang, serta Dakwah Islamiah bersama ustad ternama.
Kesiapan sandro yang akan mengikuti Parade Malala yang akan diiringi dengan shalawat badar dan doa bersama ini sudah mulai diinventarisasi nama – nama sandro, nama minyak, bahan yang akan digunakan, serta khasiat dan kegunaan dari minyak yang akan dibuat. Selain itu, akan ada agenda tambahan yakni sajian Me Sura dari 24 Kecamatan. Jika memungkinkan, juga direncanakan oleh Dewan Kesenian untuk dilaksanakan “Pesta Saruang” (Tape yang terbuat dari beras ketan kemudian dicampur dengan ampas minyak) yang juga dari 24 kecamatan.
Peringatan Tahun Baru Islam yang akan dikemas secara besar – besaran ini, dihajatkan sebagai wahana refleksi, wahana muhasabah untuk introspeksi diri dan daerah. Pada event ini, Pemkab Sumbawa akan mengundang sekitar 2500 tamu, sehingga kemeriahannya akan lebih terasa. Menjadi kewajiban masyarakat Kabupaten Sumbawa yang mayoritas beragama Islam, untuk ikut memperingati dan menyambut tahun baru hijriyah dengan suka cita.
Perayaan tahun baru Hijriyah sangat penting bagi kita Umat Islam karena pada kalender hijriyah yang memakai perhitungan peredaran bulan, terkandung hitungan penentuan peribadatan kaum muslimin seperti penentuan 1 Muharram, Bulan Ramadhan, Idul Fitri, Pelaksanaan Haji, Idul Adha, Puasa Sunnah. Selain itu sejarah Rasulullah dan Shahabat dalam sirah nabawiyah tercatat dengan tepat dalam hitungan kalender hijriyah.