Kunjungan Palladium ke Lombok, Nusa Tenggara Barat
Palladium selaku pengelola program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) mengadakan kunjungan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 26-27 Maret 2019. Provinsi ini dipilih sebagai salah satu lokasi kunjungan oleh tim Palladium yang beranggotakan pemimpin-pemimpin dari wilayah Amerika, Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Asia Pasifik. Delegasi dipimpin oleh CEO(Chief Executive Officer) Palladium, Chris Hirst. Tujuan kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung pengimplementasian program yang dikelola oleh Palladium di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka bertemu dengan perwakilan pemerintah setempat, guru, siswa dan anggota masyarakat serta melihat secara langsung sekolah bambu yang dibangun oleh INOVASI bersama masyarakat. Tim Palladium di Lombok akan mengunjungi sekolah-sekolah dampingan INOVASI yang terdampak gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU) yaitu: SDN 2 Malaka, SDN 8 Sokong, dan MI Riadlul Jannah NW Penjor.
“Saya sering menyampaikan kepada anggota tim akan pentingnya menyempatkan waktu mengunjungi lokasi program dan melihat secara langsung dampak positif yang telah dihasilkan. Wilayah kerja Palladium mencakup 90 negara dan hasil kerja kami di Indonesia merupakan suatu contoh nyata dari terjadinya dampak positif di berbagai bidang. Dari solusi berbasis konteks lokal hingga kualitas pendidikan dasar seperti ditunjukkan oleh program INOVASI termasuk juga respon kemanusiaan pasca gempa yang terjadi Juli/Agustus lalu, kunjungan kami ke Lombok sangat menginspirasi. Saya bersyukur atas keramah tamahan yang kami jumpai dan kesempatan untuk belajar dari mitra-mitra kami di Indonesia,” ujar Chris Hirst.
Kunjungan hari pertama bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi NTB. Dalam kesempatan ini, rombongan ditemui oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, H.Muh. Suruji mewakili pemerintah provinsi NTB.
“Apabila nanti program INOVASI ini dilanjutkan, bagaimana program ini didiseminasikan kepada mahasiswa perguruan tinggi atau FKIP. Kemudian saya ingin menambahkan sebenarnya program INOVASI ini titik tekannya pembinaan kepada guru atau pelatihan pada guru bukanlah pada meningkatkan literasi dan numerasi.Tetapi bagaimana menemu kenali potensi lingkungan kemudian menemu kenali kendala-kendala dalam proses belajar belajar yang kemudian menumbuhkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran,” ujar Suruji dalam proses diskusi antara undangan dengan tim Palladium.
“Menurut saya, apabila program ini kita ingin perluas dan percepat untuk berhasilnya maka kita harus bicara dengan pengelola perguruan tinggi. Bagaimana mahasiswa itu dibangun, disemangati untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dengan dia kreatif untuk menemu kenali potensi siswanya, lingkungannya,masyarakatnya. Lalu juga menemu kenali faktor kendala dalam proses pembelajaran. Selama ini banyak guru yang dalam mengajar dia hanya cukup menyampaikan apa yang disampaikan sampai waktu habis. Terserah apakah yang disampaikan itu diserap atau tidak. Apakah anak itu kemudian berubah atau tidak pengetahuannya. Itu tidak terlalu penting bagi gurunya. Nah, program INOVASI ini mengubah pola pikir guru sebetulnya sehingga kemudian guru ini selalu tertantang.Ketika anaknya mengalami kesulitan dia berusaha mencari apa faktor kendalanya sampai ketemu. Dan kemudian apa potensi-potensi praktik baik yang kemudian dikembangkan,“tambah Suruji.
Dalam kesempatan ini hadir pula para dekan FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dari perguruan tinggi di Lombok antara lain dari Universitas Mataram, Universitas Nahdatul Wathan Mataram, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah, dan Universitas Nahdlatul Ulama.
Melalui pertemuan ini, tim Palladium memperoleh informasi dan umpan balik mengenai penyelengaraan program INOVASI termasuk kegiatan atau program yang dilaksanakan pihak universitas dalam rangka upaya bersama meningkatkan kualitas pendidikan di NTB.
Di hari yang sama dengan lokasi berbeda, tim juga bertemu dengan Bupati Lombok Utara, Dr. Najmu lAkhyar, SH., MH. Beliau menyambut baik kedatangan tim Palladium.
“Gempa bumi yang terjadi kemarin sudah meruntuhkan sekitar 1700 ruang kelas. Kemudian yang paling kami rasakan adalah sempat menurunnya semangat anak-anak dan guru-guru kami dalam belajar. Kami bersama INOVASI terus membangun semangat mereka dan menyediakan fasilitas. Dan saya berterimakasih kepada INOVASI yang telah membangun sekolah-sekolah bambu di berbagai tempat yang dirasa sejuk oleh anak-anak kita sehingga mereka kembali bersekolah walaupun tidak 100 persen normal. Dan yang paling penting bagi kami adalah program psikoedukasi untuk mengembalikan semangat guru-guru kami melalui trauma healing yang dirasakan khusus untuk guru dan siswa-siswa di kabupaten Lombok Utara,” tutur Bupati Lombok Utara mengapresiasi pelaksanaan program di Lombok Utara.
Hari berikutnya, Rabu (27/3), rombongan dibagi tiga kelompok dan mengunjungi sekolah-sekolah yang telah ditetapkan.
Chris beserta tiga anggota timnya mengunjungi SDN 2 Malaka. Mereka disambut oleh kepala sekolah dan perwakilan siswayang mengalungkan kain tenun khas Lombok kepada rombongan. Di sana, mereka berkeliling dari kelas 1 hingga kelas 3 mengamati proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah bambu, termasuk bercengkerama dengan siswa.
Ron Erasmus, salah seorang anggota tim Palladium yang mengunjungi sekolah ini sempat bertanya kepada salah seorang siswa kelas 3 bernama Izandan Nita kegiatan mereka sehari-hari dan cita-cita mereka.
Setelah melalui kunjungan per kelas, tim dipersilakan berdiskusi dengan pengawas, perwakilan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Lombok Utara, guru, perwakilan orang tua siswa, dan kepala sekolah sambil mencicipi sajian khas setempat. Dalam kesempatan ini terjadi proses tukar pikiran dan umpan balik mengenai pelaksanaan program INOVASI, khususnya PELITA (Peningkatan Kualitas Pembelajaran Literasi Kelas Awal), dan konteks sekolah serta guru. Tim Palladium mengakui berterima kasih atas kesempatan dapat berdiskusi dengan mitra-mitra INOVASI dan telah mendapat informasi yang dapat menjadi landasan dalam memutuskan langkah berikutnya terkait pengimplementasian program INOVASI di KLU.
Patut diketahui, Palladium mengelola program di beberapa wilayah di Indonesia untuk beberapa pihak termasuk bagi Pemerintah Australia dan Inggris. Program yang dikelola tidak hanya mencakup bidang pendidikan tetapi juga kehutanan, lingkungan dan pengembangan pedesaan.
Kirim Komentar